Skip to content
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
facebook
twitter
youtube
instagram
EnglishIndonesian
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Call Support 0822-7473-7806
Email Support lp2m@uma.ac.id
Location Jalan Kolam No. 1 Medan
  • BERANDA
  • TENTANG
    • PROFIL
    • VISI DAN MISI
    • TUJUAN DAN SASARAN
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • PIMPINAN DAN STAFF
    • RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
    • RENCANA STRATEGIS
    • PROGRAM KERJA
      • BIDANG PENELITIAN
      • BIDANG PENGABDIAN
  • BERITA KEGIATAN
  • KERJASAMA
    • HIBAH
      • KEMENDIKBUD-RISTEK
        • PENELITIAN
        • PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
      • DANA INTERNAL YAYASAN (DIYA)
        • PENELITIAN
        • PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
      • LPDP
        • RISET KEILMUAN
      • MANDIRI
        • PENELITIAN
        • PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
    • KAITAN
      • UMA
        • SIGN IN WEBMAIL
        • PENJAMINAN MUTU UMA
        • HIMPUNAN APLIKASI ONLINE
        • JURNAL ILMIAH DOSEN
        • REPOSITORY UMA
        • OPEN ACCESS PUBLIC CATALOG
      • LEMBAGA
        • LLDIKTI WILAYAH I
        • DIKTI KEMDIKBUD
        • BRIN
        • PGHC
        • PHKI
  • LAYANAN & INFORMASI
    • APLIKASI
      • APLIKASI PENELITIAN & PENGABDIAN (LIPAN)
      • SWAMP-D
      • PROSIDING UMA
    • PENDANAAN
      • BIMA
      • RISNOV BRIN
      • MATCHING FUND
      • RISET KEILMUAN LPDP
    • ARSIP DIGITAL
    • GALERI
    • PELAYANAN ONLINE
      • Kinerja Penelitian dan PKM
      • Pengunggahan Laporan Akhir DIYA UMA Tahun 2021
      • Laporan Kemajuan DIYA UMA
    • HKI
      • Pendaftaran HKI
    • HELPDESK
  • PUBLIKASI
    • Jurnal Internasional
    • Hak Cipta
    • Paten
    • Prosiding
    • Buku

Pembelian Impulsif – Pengertian serta Indikator Utamanya

Home > Artikel > Pembelian Impulsif – Pengertian serta Indikator Utamanya

Pembelian Impulsif – Pengertian serta Indikator Utamanya

Posted on September 20, 2022 by adminlp2m
0

Siapa yang tidak suka penjualan yang bagus? Beberapa orang dapat melihat berbelanja, mencari kesepakatan, dan membeli produk yang menyenangkan secara visual sebagai “terapi ritel” yang tidak berbahaya. Tetapi bagi orang lain, berbelanja mungkin menjadi masalah. Mari kita bahas pembelian impulsif. Pembelian ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai satu kategori produk. Produk seperti cokelat, pakaian, ponsel, dan barang mahal seperti perhiasan, kendaraan, dan barang mahal lainnya, adalah contoh pembelian impulsif.

Konsumen yang mengunjungi hypermarket tanpa niat yang nyata untuk membeli apa pun kemungkinan akan pergi dengan pembelian. Dengan merilis barang-barang yang mungkin menjadi aksesori untuk ponsel mereka, seperti gelang kebugaran, jam tangan, dan aksesori serupa lainnya, banyak produsen ponsel lebih memilih untuk memanfaatkan fitur ini di konsumen mereka. Artikel ini akan menjelaskan apa itu pembelian impulsif dan apa pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.

Apa itu Pembelian Impulsif?

Pembelian impulsif adalah ketika pelanggan membeli sesuatu tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Itu terjadi ketika produk atau pesan diiklankan atau dipromosikan dengan baik. Pembeli ini membeli barang tanpa direncanakan karena mereka mengandalkan perasaan yang membuat mereka merasa perlu membeli.

Seorang konsumen berkeinginan untuk melakukan pembelian produk dan jasa di menit-menit terakhir. Ketika pembeli melakukan pembelian impulsif, sentimen dan emosi sering mendorong mereka. Pembelian acak ini terkadang relatif tidak berbahaya jika berada dalam batas pengeluaran seseorang. Namun, sayangnya, pembelian ini juga dapat menyebabkan pesta belanja mahal yang dapat merusak keuangan mereka.

Indikator Perilaku Pembelian Impulsif

Kebanyakan individu terlibat dalam pembelian impulsif pada kesempatan tertentu. Beberapa indikator pembelian impulsif antara lain:

  • Menghabiskan banyak uang dari yang direncanakan
  • Mengunjungi bisnis yang sering menyebabkan pembelian impulsif
  • Perasaan cepat puas setelah pembelian yang tidak direncanakan
  • Sering mengembalikan pembelian yang tidak direncanakan karena penyesalan

Efek Pembelian Impulsif pada Perilaku Konsumen

Ketegangan antara manfaat langsung dan efek pembelian yang berpotensi membahayakan, yang dihasilkan dari pembelian ini, menyebabkan hilangnya kendali emosional dan dapat memicu perilaku pembelian obsesif yang dapat berkembang ke tingkat kronis dan patologis.

Kita harus secara spesifik menggambarkan “pembelian impulsif” pelanggan sebagai keinginan spontan untuk membeli sesuatu tanpa persiapan atau pertimbangan untuk mengidentifikasi perubahan perilaku konsumen ini. “Pemicu” atau respons pertama yang dimiliki pembeli terhadap sesuatu yang sebelumnya tidak mereka inginkan sebelum berhubungan dengan barang itu disebut pembelian impulsif.

Banyak hal yang menjadi pertimbangan setiap kali pelanggan memiliki dorongan untuk membeli:

  • Faktor Konsonan: Faktor ini sering mengacu pada seberapa stabil dan dapat diterima sesuatu dianggap. Variabel konsonan menunjukkan bahwa pembelian ini sesuai dengan keinginan, situasi keuangan, dan perasaan Anda. Variabel disonan terkadang membatalkan faktor ini.
  • Faktor Disonan: Elemen ini biasanya menunjukkan keinginan untuk resolusi dan ketidaksetujuan. Anda berusaha menggunakan pengendalian diri untuk menahan keinginan untuk memperoleh sesuatu karena pertimbangan yang tidak sesuai membuat Anda percaya bahwa hal itu dapat berdampak negatif pada Anda.

Sebelum pandemi Covid-19, sebagian besar pembeli mungkin tidak keberatan membeli camilan atau barang kebutuhan lainnya di tempat karena mereka merasa mendapatkannya di akhir perjalanan. Itu tidak akan berdampak signifikan pada anggaran mereka secara keseluruhan. Dengan kata lain, faktor konsonan mereka lebih mudah untuk “disetujui”.

Saat ini, ini menunjukkan bahwa pembeli lebih peduli pada hal-hal yang tidak sejalan daripada yang mereka lakukan terhadap produk itu sendiri. Orang-orang merasa “kurang aman” ketika mereka membeli sesuatu secara spontan karena mereka tidak tahu bagaimana hal itu akan mempengaruhi kesehatan mental atau keuangan mereka di kemudian hari. Siapa yang bisa menyalahkan mereka, mengingat betapa buruknya pandemi bagi perekonomian secara keseluruhan?

 

Post Views: 540
Share

Tags: academic research, academic research papers, Alumni Berprestasi, Artikel Jurnal, Kampus UMA Sehat, Mahasiswa Berprestasi, non research articles, Penelitian, Research-based, UMA Bestari, UMA Sehat, Universitas di Medan, Universitas Rangking, Universitas Terakreditasi, writing research

Pengumuman Terbaru
Workshop Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi Terindeks Scopus
Workshop Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi Terindeks Scopus Dosen UMA Tahun 2022 Pemateri : 1. Prof. Drs. Mahyuddin, M.IT,...
Penerimaan Proposal Penelitian BOPTN-SAME-PHC NUSANTARA
Dalam rangka kerja sama penelitian antara Indonesia dan Prancis, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan...

KAITAN UMA

 

News Update
LP2M Sosialisasi Program Penelitian dan PKM DIYA T.A. 2023
Rabu, 04 Januari 2023, LP2M melakukan Sosialisasi Mekanisme Program Penelitian dan PKM DIYA Tahun 2023 di Fakultas Hukum dan Isipol...
UMA Laksanakan PKM di Desa Sei Mencirim, Kec. Kutalimbaru
Dalam mendukung Tridarma Perguruan Tinggi serta Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Medan...
Tingkatkan Publikasi, LP2M UMA Gelar Workshop Scopus
Jum'at, 25 November 2022, LP2M Universitas Medan Area menggelar Kegiatan Workshop Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi Terindeks Scopus Bagi...

Statistik Pengunjung

  • 3
  • 8,992
  • 6,895
  • 1,900,607
  • 1,152,670
Kampus I
Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate / Jalan Gedung PBSI, Medan 20223
(061) 7360168, 7366878, 7364348. Call Center : 0811-6013-888
(061) 7368012
Kampus II
Jalan Sei Serayu Nomor 70 A / Jalan Setia Budi Nomor 79 B, Medan 20112
(061) 8225602, 8201994 HP : 0811 607 259
(061) 8226331

Statistik Pengunjung

  • 3
  • 8,992
  • 6,895
  • 1,900,607
  • 1,152,670
Copyright © 2016 - 2023 PDAI - Universitas Medan Area