Skip to content
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
facebook
twitter
youtube
instagram
EnglishIndonesian
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Call Support 0822-7473-7806
Email Support lp2m@uma.ac.id
Location Jalan Kolam No. 1 Medan
  • BERANDA
  • TENTANG
    • PROFIL
    • VISI DAN MISI
    • TUJUAN DAN SASARAN
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • PIMPINAN DAN STAFF
    • RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
    • RENCANA STRATEGIS
    • PROGRAM KERJA
      • BIDANG PENELITIAN
      • BIDANG PENGABDIAN
  • BERITA KEGIATAN
  • KERJASAMA
    • HIBAH
      • KEMENDIKBUD-RISTEK
        • PENELITIAN
        • PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
      • DANA INTERNAL YAYASAN (DIYA)
        • PENELITIAN
        • PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
      • LPDP
        • RISET KEILMUAN
      • MANDIRI
        • PENELITIAN
        • PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
    • KAITAN
      • UMA
        • SIGN IN WEBMAIL
        • PENJAMINAN MUTU UMA
        • HIMPUNAN APLIKASI ONLINE
        • JURNAL ILMIAH DOSEN
        • REPOSITORY UMA
        • OPEN ACCESS PUBLIC CATALOG
      • LEMBAGA
        • LLDIKTI WILAYAH I
        • DIKTI KEMDIKBUD
        • BRIN
        • PGHC
        • PHKI
  • LAYANAN & INFORMASI
    • APLIKASI
      • APLIKASI PENELITIAN & PENGABDIAN (LIPAN)
      • SWAMP-D
      • PROSIDING UMA
    • PENDANAAN
      • BIMA
      • RISNOV BRIN
      • MATCHING FUND
      • RISET KEILMUAN LPDP
    • ARSIP DIGITAL
    • GALERI
    • PELAYANAN ONLINE
      • Kinerja Penelitian dan PKM
      • Pengunggahan Laporan Akhir DIYA UMA Tahun 2021
      • Laporan Kemajuan DIYA UMA
    • HKI
      • Pendaftaran HKI
    • HELPDESK
  • PUBLIKASI
    • Jurnal Internasional
    • Hak Cipta
    • Paten
    • Prosiding
    • Buku

Jangan Bingung! Ini Perbedaan Jurnal Ilmiah dan Prosiding

Home > Artikel > Jangan Bingung! Ini Perbedaan Jurnal Ilmiah dan Prosiding

Jangan Bingung! Ini Perbedaan Jurnal Ilmiah dan Prosiding

Posted on November 22, 2021November 22, 2021 by adminlp2m
0

Pernahkah anda merasa bingung bagaimana membedakan antara jurnal ilmiah dan prosiding? Dalam dunia publikasi ilmiah proses publikasi bisa dalam berbagai bentuk misalnya dalam bentuk jurnal, prosiding, paper, dan lain-lain. Semua jenis publikasi ilmiah ini punya persamaan sekaligus punya perbedaan. 

Hal serupa juga berlaku untuk jurnal dan prosiding, dimana jika ditelisik lebih dalam akan dijumpai persamaan sekaligus perbedaan. Bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat dunia ilmiah tentu mengenal masing-masing bentuk publikasi sangat penting. Khususnya dosen yang dijamin sepanjang karirnya akan rutin melakukan publikasi ilmiah. 

Apabila sampai saat ini masih susah membedakan antara jurnal ilmiah dan juga prosiding. Maka bisa menyimak informasi berikut ini. 

Pengertian Jurnal Ilmiah

Sebelum membahas apa saja perbedaan prosiding dan jurnal ilmiah, maka kenali dulu definisi dari kedua jenis publikasi karya ilmiah ini. Jurnal ilmiah merupakan media publikasi artikel ilmiah yang memaparkan hasil penelitian. Dalam satu jurnal terdapat beberapa artikel ilmiah yang disusun oleh beberapa dosen dari beberapa perguruan tinggi dengan tema sama.

Jadi, satu jurnal secara spesifik membahas satu tema saja. Misalnya jurnal pengobatan alternatif maka isinya adalah artikel-artikel hasil penelitian terkait pengobatan alternatif. Begitu juga dengan jurnal jaringan komputer, jurnal pendidikan agama, jurnal sejarah kerajaan di Indonesia, dan sebagainya.

Masing-masing jurnal biasanya punya sistem publikasi yang khas, maksudnya setiap jurnal akan melakukan publikasi (update) penambahan artikel baru dalam kurun waktu tertentu. Ada jurnal yang terbit bulanan, dua bulan sekali, dan bahkan ada yang terbit satu tahun sekali.

Siapa yang menerbitkan jurnal? Jurnal umumnya diterbitkan oleh lembaga penelitian, perguruan tinggi, suatu perusahaan, dan lain sebagainya. Sehingga jurnal bisa diterbitkan oleh media manapun selama memenuhi syarat dan ketentuan untuk melakukan publikasi jurnal.

Pengertian Prosiding

Jika membahas mengenai perbedaan prosiding dan jurnal ilmiah, maka perlu paham juga pengertian dari prosiding. Prosiding adalah publikasi artikel ilmiah yang merupakan hasil penelitian dosen (peneliti) yang melewati proses seminar. Jadi, prosiding sama seperti jurnal memuat artikel ilmiah hasil penelitian dan mempublikasikannya.

Hanya saja, artikel ilmiah di dalam prosiding disampaikan dulu dalam sebuah seminar. Dalam satu seminar yang mengusung tema atau topik yang sama kemudian berisi dua narasumber atau lebih. Satu narasumber memaparkan artikel ilmiah yang disusunnya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan.

Dalam satu seminar tersebut kemudian ada dua atau lebih artikel ilmiah yang kemudian dipublikasikan menjadi prosiding. Jadi, prosiding juga bentuk publikasi terhadap penelitian yang dilakukan oleh dosen. Bentuk publikasinya juga berupa artikel ilmiah, hanya saja dipublikasikan pertama kali dalam seminar dan kemudian menjadi prosiding.

Persamaan Jurnal Ilmiah dan Prosiding

Melalui penjelasan di atas maka bisa diketahui adanya perbedaan prosiding dan jurnal sekaligus persamaan antara keduanya. Jika dilihat dari aspek persamaan, maka akan dijumpai beberapa persamaan. Yaitu:

  • Baik prosiding maupun jurnal sama-sama berisi kumpulan artikel ilmiah yang merupakan hasil penelitian dosen.
  • Keduanya sama-sama media publikasi terhadap hasil penelitian dosen, dimana dosen memiliki kewajiban tidak hanya melakukan penelitian namun juga mengumumkan hasil penelitian tersebut. Selain dalam bentuk jurnal juga bisa dalam bentuk prosiding.
  • Keduanya diterbitkan dengan prosedur yang nyaris sama, sebab keduanya juga memiliki ISBN pada saat diterbitkan.
  • Hasil publikasinya sama-sama menambah total angka kredit dosen, selama prosiding diunggah di website institusi penyelenggara seminar. Atau disesuaikan dengan ketentuan yang ada dari pihak Kemendikbud.
  • Diterbitkan oleh lembaga yang terpercaya mulai dari lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan perusahaan. Pada prosiding lembaga publikasi sekaligus menjadi lembaga penyelenggara seminar.

Perbedaan Jurnal Ilmiah dan Prosiding

Selain memiliki persamaan, juga ada sejumlah perbedaan antara prosiding dengan jurnal ilmiah. Berikut adalah beberapa perbedaan prosiding dan jurnal ilmiah yang perlu diketahui agar tidak bingung lagi:

1. Skema Penerbitan
Perbedaan pertama adalah perbedaan yang paling mencolok, dimana skema penerbitannya memang berbeda. Pada jurnal, peneliti (dosen) perlu memilih jurnal yang sesuai kriteria kemudian mengirimkan naskah artikel ilmiah. Jika diterima maka berlanjut ke tahap selanjutnya, yakni proses editing atau peer review.

Peer review adalah proses isi artikel ilmiah dibaca, dipelajari, dan dicek oleh ahli di bidangnya. Sistemnya sama seperti bimbingan skripsi, dimana dosen pembimbing melakukan koreksi dan mahasiswa melakukan perbaikan atau revisi. Jika sudah dianggap selesai atau bagus baru dipublikasikan ke jurnal.

Sedangkan prosiding, artikel ilmiah yang akan dipublikasikan dosen harus melewati proses seminar. Jadi, dosen menyampaikan artikel ilmiah yang dimiliki dalam sebuah seminar. Kemudian penyelenggara seminar menyatukannya dengan artikel ilmiah lain di seminar yang sama menjadi prosiding.

2. Tahapan dalam Proses Penerbitan
Sama seperti penjelasan sebelumnya, publikasi artikel ilmiah ke dalam jurnal ilmiah memiliki tahapan panjang. Mulai dari pengiriman naskah artikel ilmiah ke editor jurnal, proses peer review, dan seterusnya sampai tahap akhir. Yakni artikel ilmiah disetujui untuk masuk jurnal dan ikut publikasi di volume berikutnya.

Sedangkan pada prosiding, tahapannya singkat karena dosen hanya perlu menyampaikannya dalam seminar. Tidak ada peer review yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan. Selain itu, naskah yang umumnya sudah disampaikan di seminar secara otomatis masuk ke prosiding lembaga penyelenggaranya.

3. Bentuk Publikasi
Bentuk publikasi jurnal biasanya dalam bentuk online, dipublikasikan di website khusus jurnal dan tidak dicantumkan di website penerbit (baik itu perguruan tinggi, lembaga, dan lain-lain). Jadi, pihak penerbit punya website khusus untuk satu jurnal dengan tema spesifik.

Jurnal juga bisa diterbitkan dalam versi cetak dan didistribusikan ke berbagai perpustakaan. Sedangkan prosiding biasanya dipublikasikan dalam bentuk cetak, dan berhubung ada perubahan aturan dalam buku Panduan Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Akademik/Pangkat Dosen di tahun 2019.

Maka prosiding bisa masuk ke angka kredit dosen dengan aturan tambahan. Salah satunya dipublikasikan secara online di website penyelenggara seminar. Sehingga bentuk publikasinya bisa dalam bentuk online. Kemudian bisa didapatkan di website penyelenggara seminar tanpa perlu dibuatkan website khusus.

4. Lama Waktu Penerbitan
Perbedaan prosiding dan jurnal ilmiah juga bisa ditemukan pada lama waktu penerbitan. Pada jurnal, lama waktunya lebih panjang karena memang tahapannya lebih banyak. Dimana proses peer review bisa memakan waktu bulanan, sedangkan prosiding tidak. Maka publikasinya lebih cepat selama sudah disampaikan di seminar.

5. Level Keilmiahan
Proses seleksi artikel ilmiah untuk prosiding tidak seketat jurnal ilmiah, hal ini membuat prosesnya cepat dan bebas ribet. Meskipun begitu, prosiding memiliki level keilmiahan di bawah jurnal.

Sehingga artikel ilmiah di dalam jurnal memiliki tingkat keilmiahan yang tinggi dan secara khusus hanya menyasar pembaca dari kalangan masyarakat ilmiah.

Melalui penjelasan di atas maka bisa dipahami dengan baik apa saja perbedaan prosiding dan jurnal. Meskipun sama-sama media publikasi terhadap penelitian yang dilakukan dosen, namun berbeda dengan jurnal. Supaya tidak bingung lagi, maka bisa mencoba memahami penjelasan di atas. Kemudian bisa bijak menentukan artikel ilmiah yang disusun sebaiknya dipublikasikan menjadi jurnal atau prosiding?

Baca juga : Metode Penelitian Kuantitatif: Makna dan Ciri-cirinya

Post Views: 15,629
Share

Tags: Alumni Berprestasi, articles, Artikel, Dosen Berprestasi, Dosen Terbaik, Jurnal Ilmiah, non research articles, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, research, research articles, Research Methods, research report, Research-based, researcher, results articles, UMA Bestari, UMA Sehat

Pengumuman Terbaru
Workshop Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi Terindeks Scopus
Workshop Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi Terindeks Scopus Dosen UMA Tahun 2022 Pemateri : 1. Prof. Drs. Mahyuddin, M.IT,...
Penerimaan Proposal Penelitian BOPTN-SAME-PHC NUSANTARA
Dalam rangka kerja sama penelitian antara Indonesia dan Prancis, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan...

KAITAN UMA

 

News Update
UMA Masuk Di Jajaran Elit Perguruan Tinggi Versi Unirank 2023
 Universitas Medan Area kembali mendapatkan penghargaan atas keunggulannya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Nomor 1 terbaik di Sumatera Utara. Kali...
LP2M UMA Gelar Seminar Proposal Penelitian & PKM DIYA UMA
Jum'at, 10 Maret 2023, LP2M UMA Menyelenggarakan Seminar Penilaian Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DIYA UMA Tahun 2023 di...
Komitmen Bersama Pelaksanaan Program DIYA UMA Tahun 2023
Selasa, 07 Februari 2023, Universitas Medan Area bersama dengan LP2M melaksanakan kegiatan Komitmen Bersama Pelaksanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada...

Statistik Pengunjung

  • 8
  • 389
  • 331
  • 2,430,993
  • 1,562,422
Kampus I
Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate / Jalan Gedung PBSI, Medan 20223
(061) 7360168, 7366878, 7364348. Call Center : 0811-6013-888
(061) 7368012
Kampus II
Jalan Sei Serayu Nomor 70 A / Jalan Setia Budi Nomor 79 B, Medan 20112
(061) 8225602, 8201994 HP : 0811 607 259
(061) 8226331

Statistik Pengunjung

  • 8
  • 389
  • 331
  • 2,430,993
  • 1,562,422
Copyright © 2016 - 2023 PDAI - Universitas Medan Area